March 02, 2010

ketika 24 jam terasa kurang


Ketika hidupmu tampak susah untuk dijalani, 
ketika 24 jam sehari terasa masih kurang,
ingatlah akan toples kosong dan dua cangkir kopi.

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat.
Dia mempunyai beberapa barang di atas mejanya. 
Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, ia mengambil sebuah toples kosong
yang besar dan mulai mengisinya dengan bola-bola golf.

Kemudian ia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh; mereka menyetujuinya. 
Kemudian ia mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples.
Ia mengguncang dengan ringan.
Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. 
Kemudian dia bertanya pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples. 
Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh, para murid menjawab "Ya".

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples.
Kopi itu secara cepat mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa.  

"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda,
"Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting;
Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, dan para sahabat. 
Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka,
maka hidupmu masih tetap penuh. 

Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil.
Pasir adalah hal-hal yang lainnya -- hal-hal yang sepele. 
Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut profesor, 
"Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf. 
Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu.
Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, 
kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting untuk kalian. 

"Jadi, beri perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. 
Bermainlah dengan anak-anakmu. 
Luangkan waktu untuk check up kesehatan. 
Beri waktu untuk hanya berdua dengan pasanganmu."


Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan. 

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf, hal-hal yang benar-benar penting. 
Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?" 
Profesor tersenyum.
"Saya senang kamu bertanya.  Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat... "
an e-mail from a friend of mine.

No comments:

Post a Comment

C'EST MOI

a little girl, a dreamer.

I am a Jakarta fellow but currently staying at Singapore, where I spend time strolling Esplanade and IKEA. I can't believe the fact I'll be turning 20 NEXT YEAR.




Count On Me